Beli blog ini silahkan. WhatsApp Atau Klik Ini!
Loading...

Kisah Kehidupan-Aku Diperlakukan Seperti Anak Tiri

Kisah Kehidupan-Tujuan menceritakan kisah kehidupannya adalah ingin Sharing tentang kehidupan bahwa keadaan manusia ada yang tidak seberuntung orang lain. Sebut saja dia bernama Alia. Alia menceritakan kisahnya melalui media social dan juga sempat di undang ke acara Podcast Gritte Buka Praktek.

Menurut Alia setiap orang memiliki cerita kehidupannya masing-masing, kemudian semua yang terlihat baik-baik saja itu sebenarnya juga ada masalahnya. Alia juga merasa bisa mengurangi sedikit beban yang ada di hati dengan menceritakan kisahnya.

Alia mengalami perlakuan yang kurang baik dari ibu kandungnya sendiri. Alia bahkan merasa sering putus asa dengan melakukan berbagai macam percobaan bunuh diri. Dia merasa dirinya tidak diinginkan oleh ibu kandungnya.

Orang tua Alia sudah bercerai dari Alia berumur satu tahun, dan sudah menikah lagi dengan pasangannya masing-masing. Dari sanalah Alia akhirnya harus tinggal berpindah-pindah, beberapa waktu bersama ibunya, kemudian juga pindah ke Ayahnya.

Alia menyadari ibunya memiliki sifat yang temperamental, Menurut Alia pada waktu dia kecil, ibunya adalah ibu yang baik sama seperti ibu pada umumnya, Meskipun carany sedikit berbeda dengan ibu-ibu lainnya, namun pikir Alia mungkin begitulah cara mendidik ibunya kepada dirinya.

Sebenarnya Alia ketika kecil sering berpindah-pindah kadang dengan Ayahnya kadang dengan Ibunya, bahkan Alia sempat di usir dan akhirnya tinggal bersama Ayahnya. dan suatu saat Alia pun diberi pilihan, untuk tinggal bersama Ibunya atau Ayahnya, Ibunya pun sempat meminta maaf bahkan berjanji untuk menjadi ibu yang lebih baik lagi. Dan menawarkan jika tinggal bersamanya, Alia akan disekolahkan pesantren.

Akhirnya Alia merasa memiliki kesempatan untuk lebih dekat dengan ibunya, maka Alia pun memutuskan untuk ikut ibunya, namun karena ia pun di pesantren tiga tahun, Alia merasa kurang dekat dengan ibunya.

Dan ketika lulus dari pesantren barulah Alia benar-benar tinggal serumah dengan ibunya. Di sanalah Alia selain mendapat kekerasan secara mental maupun fisik, Alia juga sering dibandingkan dengan anak dari Ayah tirinya, bahkan jika ibunya kesal dengan adiknya, Alia menjadi tempat pelampiasan emosi ibunya.

Menurut Alia, Ibunya selalu mempermasalahkan hal-hal kecil yang sebenarnya sepele, dan terkesan membesar-besarkan masalah. Alia juga menceritakan contoh kejadian kekerasan yang ia terima dari ibu kandungnya itu.

Pernah suatu ketika pada saat Alia SMP, Alia memiliki pelatihan Dance, dimana Alia adalah pelatihnya. Alia meminta izin untuk pulang lebih telat karena ada pelatihan Dance, ibunya tidak merespon tapi ketika Alia pulang ke rumah, ibunya tiba-tiba langsung membanting handphone Alia dan juga menampar Alia sambil melontarkan kata-kata kasar.

“Ngapain sih, joget-joget kayak gitu padahal pakai jilbab”, bentak ibunya.

Kemudian pernah suatu ketika ibunya meminta Alia untuk mencabuti uban, namun karena Alia merasa tangannya sedang sakit dia menolak perintah ibunya dengan sopan, namun respon dari ibunya adalah mendiamkan Alia seharian, dan kemudian membanding-bandingkan dengan adik tirinya. Tentu saja ini mempengaruhi mental Alia, dia berusaha meminta maaf, Alia dating ke kamar ibunya namun ibunya langsung membentak dan menampar Alia, tidak mau di dekati.

Puncaknya ketika Alia memiliki kegiatan organisasi di sekolahnya yang mengharuskan Alia pulang telat, Alia sudah memberikan jadwalnya agar Ibunya bisa mengerti, pada saat itu Ibunya pun sebenarnya support. Namun ketika acara organisasi tersebut diadakan, ibunya complain tentang jam Alia, ibunya melarang Alia untuk ikut organisasi tersebut dengan alas an Alia harus merawat ibunya dan juga adik tirinya.

Di sanalah Alia merasa tidak memiliki ruang, dan juga merasa ibunya mulai temperamental kemali, yang membuat Alia down, dan akhirnya mencoba untuk bunuh diri dengan cara meminum detergent cair, namun Alia berusaha menahan diri.

Dari sanalah Alia sering meminum obat-obatan seperti paracetamol hingga over dosis ketika ibunya membentak atau melakukan kekerasan ke dirinya. Alia merasa ingin mati atau pun sakit hanya untuk mencari perhatian orang tuanya.

Alia merasa iri dengan saudara-saudara tirinya, malah dia merasa menjadi anak tiri ibunya. Akhirnya Alia pun menyadari daripada dirinya sering merasa ingin bunuh diri, akhirnya Alia pun memutuskan untuk keluar dari rumah Ibunya dan memutuskan untuk tinggal sendiri dengan cara baik-baik.

Sebenarnya Alia pernah berusaha membicarakan dengan ibunya soal mental Alia yang sering melakukan percobaan bunuh diri, namun ketika itu Ibunya menyuruh Alia dating ke rumah dan malah mempertemukan Alia dengan dukun. Dan Aliapun merasa takut dan malah semakin down.

Akhirnya sekarang Alia menjalani hidup sendiri mencari kebahagiaan sendiri. Alia pun mendatangi psikolog sendiri untuk ketenangannya. Walaupun Alia sering rindu kepada ibunya dan Ayahnya, namun Alia merasa lebih nyaman hidup sendiri, dan inilah keadaan yang terbaik buat semuanya.

 

 

 

 

 

Getting Info...

About the Author

Gunakan Media Sosial Dengan Benar Agar Bermanfaat :) Follow IG : puttra.id
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.