Beli blog ini silahkan. WhatsApp Atau Klik Ini!
Loading...

Pengalaman Keguguran Berulang Karena BO

 Cerita Pengalaman Keguguran berulang karena BO

Ini adalah cerita pengalaman perjuangan saya  untuk mendapatkan keturunan. Saya sudah menikah selama kurang lebih empat tahun, dan mengalami keguguran tiga kali. Menurut dokter yang menangani kehamilan Saya, penyebab keguguran yang Saya alami adalah karena Blighted Ovum (BO).

Sebelum aku menceritakan pengalaman Saya ini, Saya akan bercerita latar belakang dari sisi kehidupan sehari-hari Saya dulu ya.

Jadi Saya menikah dengan suami  di   April 2017. Untuk makanan sehari-hari sebenarnya memang Saya ataupun suami tidak suka makan sayur-sayuran, dan cenderung menyukai makanan junk food terutama fried chiken. Kalau Saya sebenarnya masih ada sayur yang Saya makan walaupun sedikit dan memilih.

Oiya Saya juga jarang memasak, dan lebih sering membeli makanan di luar. Ini adalah point utama yang mungkin menyebabkan kesehatan kami kurang bagus.

 

Kemudian sehari-hari kami berdua bekerja di tempat kerja yang sama, dan sebenarnya mungkin masalah rumah tangga juga tidak terhindar, mungkin kami stress, tertekan dan karena tempat kerja yang sama, tentu ada saja komunikasi pekerjaan yang membuat hubungan rumah tangga juga terkena dampaknya.

Kehidupan sehari-hari Saya, menurutku Saya bekerja cukup normal, namun masalah pada suami yang tidak bisa mengontrol jam tidur. Dia sangat cenderung menyukai bermain game hingga begadang, dan ya, dia juga merokok dan menyukai minuman kemasan yang berupa kopi ataupun minuman manis lainnya. Satu hal lagi, karena tidak bisa mengontrol jam tidur, pasti sangat mempengaruhi emosionalnya, dan jam kerjanya.

Tentu saja di sini adalah saya sebagai istri imbasnya, sehingga saya sering stress menghadapi suami yang tempramental. Saya rasa ini juga cukup mengganggu kesehatan kami berdua.

 

Untuk siklus berhubungan intim, kami terbilang tidak terlalu sering. Tidak juga bisa menjadwalkan apakah itu masa subur atau tidak, kami melakukan biasanya sesuai mood Suami. Di sini saya merasa juga Suami lebih menyukai masturbasi sendiri (ONANI) daripada melakukannya dengan saya, mungkin juga dipengaruhi oleh jam tidurnya karena pada saat dia “menginginkan” saya sedang tidur.

Untuk menstruasi saya, sebenarnya tidak pernah ada masalah, sangat teratur setiap bulannya, walau mungkin siklusnya saja yang selalu maju.

Baiklah itu dia sedikit cerita  latarbelakang kehidupan saya dan suami.

Saya akan mulai cerita dari kehamilan pertama hingga ketiga karena masing masing  kehamilan, mempunyai cerita yang berbeda. Dengan membagikan pengalaman ini semoga bisa menjadi pelajaran untuk teman teman semua ya…

 

Kehamilan Pertama

Kehamilan pertama Saya adalah di bulan September 2018, yaitu satu tahun setengah setelah pernikahan. Dimasa itu saya tidak mengetahui bahwa saya sedang hamil.

Yang saya ingat pada suatu malam saya dan suami terlibat perkelahian, pada saat itu suami menendang  perut saya bagian sebelah kiri, saya tidak tau apakah ini memang berpengaruh pada kehamilan saya yang gagal atau tidak. Kemudian saat saya sudah melakukan tespack dan hasilnya Positif, akhirnya kami ke dokter dan dokter menyatakan bahwa saya benar hamil.

Tentu saja kami merasa sangat bahagia, namun pada saat itu di kantor saya, sedang ada acara training yang di adakan di lantai dua, ini menuntut saya untuk naik dan turun tangga.

Satu hal lagi pada saat itu juga jalanan dari rumah menuju ke kantor sedang ada perbaikan jalan, yang menyebabkan kemacetan dan jalan yang menjadi rusak, sehingga mungkin kondisi kehamilan awal saya terganggu.

Pada saat sampai rumah saya merasakan dan melihat adanya flek darah pada pakaian dalam saya. Di sana saya sangat panik, dan kemudian saya dan suami langsung cek ke dokter kandungan lagi.

Kehamilan saya pada saat itu sudah menginjak 6 minggu, dokter memberikan saya obat vitamin dan mungkin obat penguat. Namun flek yang saya alami tidak berhenti, dan terus menurus muncul dengan frekuensi darah yang keluar semakin banyak.

Kami memutuskan untuk kembali ke dokter kandungan, namun dokter yang berbeda. Jika sebelumnya saya melakukan USG biasa yang menempelkan alat di atas perut bawah, namun kali ini dokter memeriksa melalui USG transvaginal.

USG ini dilakukan sengan cara memasukkan alat melalui Vagina dan langsung mengarah kepada Rahim, dan di sanalah saya mendengar detak jantung si jabang bayi, dan bisa melihat bentuk janin lebih jelas.

Saya sangat sangat bahagia dan sekaligus merasa khawatir dengan keadaan kehamilan saya. Kehamilan saya dihitung sudah 6W4D. Dokter saya akhirnya memberikan saya obat penguat yang lebih bagus.

Namun, setelah mengonsumsi obat penguat tersebut, pendarahan saya malah semakin parah, darah yang keluar sudah seperti menstruasi. Yang awalnya hanya flek coklat kini darah yang keluar sudah merah, saya pun sudah menggunakan pembalut.

Saya sangat stress dan hanya bisa pasrah. Dua hari mengalami pendarahan, akhirnya kami kembali ke dokter. Dan alhasil dokter menyatakan jaringan kantung kehamilan saya sudah rusak, dan jalan lahir pun sudah ada. Di sini dokter mengharuskan saya untuk mengeluarkan janin saya. Dokter memberi pilihan untuk mengeluarkannya, apakah dengan obat atau Operasi kuret.

Akhirnya dengan berat hati saya memutuskan untuk meminta obat saja, karena menurut dokterpun dengan hanya meminum obat yang diresepkan tersebut, janin akan keluar dengan mudah karena jalan lahir yang sudah terbuka.

Akhirnya dengan meminum obat tersebut dalam waktu tiga hari, janin saya keluar. Janin yang saya maksud ini berbentuk  memanjang  berwarna putih dan teksturenya seperti daging cumi.

Ini adalah pengalaman yang tidak mungkin bisa saya lupakan. Setelah obat yang diberikan selama 7 hari itu habis saya pun kembali ke dokter untuk mengecek apakah Rahim saya sudah bersih atau belum. Dan ketika itu saya di USG abdominal, atau USG biasa, dan dokter menyatakan bahwa rahim saya sudah bersih.

jeritanwanita.com

Kehamilan Kedua

Kehamilan kedua saya di desember akhir 2019 ini, sebenarnya sangat tidak terduga, pasalnya saya merasa pada saat itu saya hanya melakukan hubungan intim engan suami saya hanya satu kali, namun ternyata di bulan berikutnya saya mengalami lambat haid yang ternyata hasil tespact saya positif.

Seperti biasa saya dan suami melakukan cek ke dokter dan karena kehamilan saya pada saat itu baru berusia 5 minggu janin masih belum terlihat. Hanya ada kantung kehamilan. Saya di beri vitamin dan juga obat penguat karena riwayat keguguran yang saya alami.

Namun setelah seminggu saya mengkonsumsi obat tersebut, saya kembali menemukan flek di pakaian dalam saya. Saya kembali panic dan khawatir. Oiya dikehamilan ini saya sama sekali tidak mengalami mual ataupun nyidam seperti ibu lainnya, sama seperti kehamilan pertama saya.

Menurut ibu saya, dulu saat mengandung juga tidak mengalami tanda kehamilan tersebut, jadi saya hanya menyimpulkan mungkin ini hanyalah factor keturunan, saya hanya mengalami sdikit pusing.

Karena keluar flek akhirnya kami kembali ke dokter, dan ketika dokter melakukan USG, dokter langsung menyatakan bahwa saya mengalami kehamilan Blighted Ovum.

Di USG itu sebenarnya terlihat gumpalan seperti janin, namun janin tersebut tidak berkembang dan tidak ada detak jantung. Menurut dokter ini dikarenakan oleh kelainan Kromosom. Sebenarnarnya saya tidak terlalu faham mengenai kelainan kromoson ini, namun yang saya baca kelainan kromosom itu terjadi disebabkan bisa karena telur yang dibuahi tidak sempurna ataupun sel sperma yang tidak bagus.

Sayapun kembali dianjurkan untuk mengeluarkan kantung kehamilan saya, dan saya kembali memilih obat daripada kuret.

 

Kehamilan Ketiga

Kehamilan ketiga ini adalah kehamilan yang kami rencakan yaitu kami memutuskan untuk program hamil. Untuk kali ini kami mendatangi dokter yang cukup terkenal yang sudah berhasil menangani pasien pejuang garis dua entunya.

Di pemeriksaan awal saya di USG transvaginal. Namun ternyata masih ada sisa kehamilan sebelumnya yang masih menempel pada Rahim saya, dan ini harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum program hamil.

Saya di beri obat yang di miinum pada saat haid dating di bulan berikutnya, saya jga di suntik hormone untuk melancarkan darah saya, saya di beri obat oles untuk hormone juga yang di oles ke lengan saya.

Setelah mengikuti proses tersebut, kami pun kembali dan mengecek Rahim saya apakah sudah bersih dan siap di buahi atau belum. Dan alhamdulillahnya ternyata Rahim saya sudah bersih, dan sudah boleh untuk program hamil.

Saya pun menjelaskan tentang pola hidup  saya dan suami. Saya meminta agar kami berdua di beri obat. Namun dokter tersebut mengatakan bahwa suami saya sudah berhasil membuahi saya dengan dua kali kehamilan yang artinya tidak ada maslah pada suami.

Akhirnya hanya saya yang di beri obat penyubur dan obat obatan lainnya, saya juga kembali di suntik hormone seperti yang sebelumnya. Oiya ada dua botol habatusaudah yang harus di konsumsi kami berdua.

Program ini kami mulai di bulan November 2020, dan obat yang saya konsumsi itu selama satu bulan. Di bulan desember dan januari saya masih dengan mensutruasi yang normal, dan di bulan februari 2020 akhirnya saya terlambat mens dan ya, hasil tespact saya positif.

Di kehamilan ini saya mengalami tanda tanda kehamilan seperti payudara mengencang, badan yang pegal-pegal walaupun saya tidak mengalami mual ataupun ngidam. Kami memutuskan untuk tidak datang ke dokter terlebih dahulu, hingga sampai saya hitung kehamilan saya sudah tujuh minggu menurut HPHT saya akhirnya kami pun ke dokter.

Namun ternyata saya kembali mendengar bahwa janin belum terlihat. Saya sangat kaget dan kecewa namun dokter menyuruh kami untuk dating dua minggu lagi untuk memastikkan. Karena di usia kehamilan saya yang seharusnya sudah terlihat janin namun ini malah hanya ada kantung kehamilan yang besar.

Oiya untuk dokter ini saya hanya dating ke dokter kandungan terdekat dan hanya menggunakan USG Abdominal. Jadi saya fikir mungkin tidak terlihat karena USG tersebut walaupun sebenarnya ya di usia 7-8 minggu harusnya sudah terlihat meski menggunakan USG Abdominal ini.

Karena saya tidak mengalami tanda-tanda flek jadi saya memutuskan untuk berdiam diri dulu, untuk menghindari stress dan trauma, saya ingin menguatkan mental diri dan meyakinkan diri terlebih dahulu, selang dua minggu akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke dokter, dan dokter ini adalah dokter pada saat kami program.

Ketika sudah di USG dengan usia kehamilan 9week, jangankan detak jantung, janinipun tetap tidak terlihat. Dokterpun menggunakan USG transvaginal untuk memastikan. Dan hasilnya sama saja, tidak ada janin sama sekali. Saya kembali dinyatakan Blighted Ovum.

hamil kosong/ BO
hamil kosong/ BO

Dokter tersebut mengatakan seharusnya datang ke dokter langsung, pada saat sudah mengetahui hasil tespect positif, sehingga bisa di beri vitamin. Saya pun hanya mengiyakan dengan perasaan yang kembali kecewa.

Dokter kembali menyuruh saya datang satu minggu kemudian untuk memastikan, dokter tidak memberi saya obat apapun.

Tidak sampai satu minggu saya mengalami flek kembali, dan akhirnya kami mendatangi dokter lain. Saya menceritakan semua proses program hamil saya, dan dokter tersebut menyarankan untuk segera mengeluarkan kantung kehamilan saya dan memulai untuk program kembali.

Dokter tersebut mengatakan untuk pasien yang sudah pernah mengalami BO seharusnya di beri obat untuk istri maupun suami, karena BO itu bisa berasal dari kelainan kromosom telur maupun sperma.

Untuk mengeluarkan kantung kehamilan ini, dokter juga menyatakan untuk meminum obat karena saya sudah pernah dengan hal ii  jadi tidak perlu kuret, walaupun sulit untuk bersih saya harus mengkonsumsi obat penggugur ini berulang kali sekitar tiga minggu, karena jalan lahir yang tidak keluar dan kantung kehamilan yang cukup besar jadi agak sulit untuk keluar.

Yang saya rasakan saat meminum  obat penggugur adalah otot-otot di bagian pinggang sampaidengan paha itu rasanya meregang dan sangat sakit sampai tidak bisa jalan, dokter bahkan menyarankan untuk lompat-lompat sesaat setelah meminum obat, namun tidak mudah karena jangankan lompat, beriri saja tidak bisa.

Kemudian setelah dirasa hanya tertinggal sedikit dokter akhirnya tetap memberi saya obat penggugur lagi, namun juga obat persiapan kehamilan yang harus di minum suami dan istri selama tiga bulan full.

Dan ya itu, sedang kami jalani, semoga saja perjuangan ini tidak sia sia lagi. Mohon doakan kami. Dan untuk teman-teman yang memiliki cerita yang sama atau sama-sama sedang berjuang jangan patah semanagt dan selalu berjuang ya.

Sekian terimaksih.

 

Getting Info...

About the Author

Gunakan Media Sosial Dengan Benar Agar Bermanfaat :) Follow IG : puttra.id
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.