Beli blog ini silahkan. WhatsApp Atau Klik Ini!
Loading...

Pengalaman Tentang Pejuang Dua Garis

Pengalaman Sahabatku Yang Menunggu Kehamilan – Menunggu Kehamilan,kehamilan adalah hal- yang ditunggu bagi pasangan suami istri dalam pernikahan. namun sayangnya tidak semua orang memiliki jalan yang mulus untuk mendapatkan keturunan, banyak pasangan di luar sana yang belum beruntung, mereka harus bersabar dan menjalani banyak hal, ada yang memang kosong belum hamil karena berbagai macam hal, ada yang hamil lalu keguguran karena BO atau keguguran karena hal lain.

Berikut ini adalah pengalaman salah satu  sahabat saya yang sudah bertahun-tahun belum dikaruniai anak, tapi syukurlah Tuhan memberi dia kehamilan. Saya sebagai sahabatnya ikut senang mendengarnya. Setelah hampir 3 tahun menikah, akhirnya Dia hamil.

Akhirnya ada 1 testpack yang menunjukkan dua baris setelah puluhan tespack yang hanya satu baris. Terlalu sering telat, terlalu sering testpack. Sebelumnya sih pernah perpikir kenapa sih kok yang lain baru nikah dapat 5 bulan bisa hamil, kenapa aku tidak.

Tapi saya selalu berpikir positif, oh mungkin saya harus berjuang lagi dan harus bersabr lagi ujar teman saya waktu itu. Namun setelah beberapa bulan Akhirnya Hamil, Perutnya mulai terlihat buncit, dengan sekali pandang, mereka dengan mudah menebak bahwa aku hamil.

Ucapan selamat diberikan, lalu Dia membalasnya dengan senyuman dan mengucapkan terima kasih. Bagi yang awalnya tidak tahu, sekarang sudah tahu. Sudah berapa bulan? mereka bertanya. Sudah lima bulan, jawabnya. Dia tidak menyebarkan berita kehamilan Dia. Hanya keluarga dekat yang tahu.

Bersama suami Dia menikmati setiap keluhan di awal kehamilan. Badan lemas, berat badan turun drastis, pusing, hingga beberapa titik yang membuat Dia harus tirah baring, dan banyak keluhan lainnya, Dia coba nikmati. Dia tidak mengeluh. Setelah hampir 3 tahun menikah, akhirnya ada embrio yang berhasil berkembang di dalam rahim Dia dan itu adalah anugerah indah yang harus Dia nikmati.

Tiga Tahun Kosong

Tiga tahun bukanlah waktu yang singkat, apalagi bagi Dia yang lahir di keluarga yang bisa dikatakan subur. Di keluarga Dia, siapa saja yang sudah menikah, kurang dari 6 bulan mereka telah mengumumkan kehamilannya. Tapi sampai satu tahun pernikahan kami, tidak ada tanda-tanda kehamilan.

Beberapa keluarga, teman dan kerabat yang menikah setelah kami, bergiliran melaporkan kehamilan dan bahkan kelahirannya. Banyak kata-kata yang terdengar semakin menyakitkan, pertanyaan dan pernyataan menyedihkan yang membuat hati menangis.

Setahun menikah, Dia mulai memeriksakan diri ke dokter karena siklus haid tidak teratur yang sebenarnya sudah terjadi sejak remaja. Tapi sampai 3 kali promil, Dia juga tidak hamil tapi berat badan Dia terus bertambah. Tanpa obat kesuburan, haid Dia kembali tidak teratur. Terlambat tapi negatif.

Hingga akhirnya Dia didiagnosa PCOS, yaitu suatu kondisi dimana sel telur Dia kecil dan sulit untuk matang tanpa bantuan obat-obatan karena ketidakseimbangan hormon Dia. Saat itu, Dia memutuskan untuk berhenti berobat ke dokter.

Karena meskipun Dia minum obat untuk memperbesar telur dan mematangkannya, Dia juga tidak bisa hamil. Hari-hariku dilalui dengan berbagai terapi untuk hamil. Makan dan minum apa yang dianjurkan untuk hamil.

Tapi haid Dia selalu telat tapi negatif. Dan ketika darah haid keluar, Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis. Sepanjang malam Dia habiskan dengan menangis seperti anak kecil, menumpahkan semua kesedihan yang terkadang membuat suami Dia khawatir “Ujarnya.

Testpack Positif

Tanpa berharap apa-apa Dia celupkan tespack itu dan letakkan begitu saja. Ternyata hanya satu garis. Dia pasrah, mungkin memang belum saatnya Dia hamil. Dia pun mengambil air wudhu untuk shalat subuh dan setelah itu mencoba lagi menggunakan tespack.

Dengan rasa tidak percaya Dia memberitahu suami. Dia menangis bahagia sekaligus bahagia dalam shalat subuh hari itu. Setelah shalat kami berpelukan dengan rasa penuh bahagia. Hingga hari ini, embrio itu terus berkembang menjadi janin yang kurasakan bergerak-gerak di dalam perutku.

Ini adalah mukjizat. Meski kami sama-sama tidak pinggiran, tapi Tuhan tetap menganugerahkan. Kami akan menjaganya dengan sepenuh hati kami. Setelah mengetahui itu Dia baru menyadari, mungkin memang Tuhan sengaja menundanya karena berbagai alasan. Demikian pejelasan dari saya tentang pengalaman sahabat yang Menunggu Kehamilan semoga bermanfaat, terimakasih.

Getting Info...

About the Author

Gunakan Media Sosial Dengan Benar Agar Bermanfaat :) Follow IG : puttra.id
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.