Beli blog ini silahkan. WhatsApp Atau Klik Ini!
Loading...

Cerpen- Mah, Jemput Aku

Mah Jemput Aku– Di“Dasar wanita jalang” teriak seorang lelaki kepada wanta yang kini sedang dalam keadaan setengah mati, wanita itu terpojok dalam sebuah ruangan yang barang-barang di dalamnya sudah berantakan, bekas amukan lelaki itu.

Wanita itu terlihat babak belur dengan luka bekas pukulan, dan kini nafasnya mulai tersekat karena cekikan di lehernya oleh lelaki biadab yang sebenarnya adalah suaminya sendiri.

Lelaki itu Nampak hilang kesadarannya karena amarahnya yang tidak menentu. Dia terbakar cemburu tanpa alasan yang diketahui istrinya, wanita itu bernama Manda.

”To…long” suara Manda tersekat, tenaganya sudah mulai habis, air matanya mengalir dari matanya yang membelalak merah. Manda mulai kehabisan nafas dan hamper menyerah. Sedangkan suaminya masih menuruti ego dan amarahnya.

Manda dan suaminya sudah menikah selama tiga tahun, dan selama tiga tahun itu juga suaminya memperlakukan manda semena-mena. Manda sering merasa ingin mengakhiri rumah tangganya, akan tetapi tidak mudah baginya, ia tidak ingin mengecewakan orang-orang di sekililingnya dan ia hanya ingin mempertanggung jawabkan pilihannya.

Suaminya bernama Farhan, entah mengapa dia sangat temperamental terhadap kesalahan-kesalahan kecil Manda, istrinya. Padahal di lingkungannya ia terkenal dengan kebaikan-kebaikannya, namun kepada istrinya dia selalu meluapkan emosinya dengan kasar.

Sebulan yang lalu, Manda mendapat musibah yang sangat pedih yaitu meninggalnya ibunya, Manda merasa sangat bersalah karena sebelumnya Manda sempat menceritakan kisah rumah tangga ibunya, dan sepertinya itu membuat beban pikiran Ibunya sampai sakit-sakitan dan akhirnya meninggal dunia.

Sebenarnya Manda tidak ingin menceritakan, namun waktu itu Manda sedang pulang kambung dan tanpa sengaja Ibunya melihat lebam di bagian lengan Manda, Dia pun sudah berusaha menutupi dan berkilah, namun hati seorang Ibu tidak bisa dibohongi dan akhirnya Mandapun menceritakannya.

Hal yang bertahun-tahun Ia pikul sendirian, Ia tutupi tidak ingin membuat beban pikiran orang tuanya, namun dengan berat hati Manda harus menceritakannya, dia mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja dan masih bisa menghadapi suaminya, agar ibunya tidak khawatir.

Ibu Manda sangat marah dan kecewa mendengar anak perempuannya  diperlakukan tidak baik oleh orang yang sudah ia percayakan menjaga anaknya itu, dia merasa sangat sedih dan ingin sekali menahan Manda untuk tidak kembali kepada suaminya. Namun Manda lagi-lagi kekeh ingin tetap bertahan Ia merasa tidak ingin menjadi beban keluarganya.

Namun sepertinya ketika Manda pulang ke rumah suaminya, Ibunya pun terus memikirkan nasib anaknya yang tinggal cukup jauh itu, ibunya pun tidak bercerita ke suaminya atau saudara-saudaranya atas permintaan Manda.

Pada hari meninggal ibunya Manda sangat terpukul, ia merasa keputusannya itu salah, justru dengan mempertahankan rumah tangganyalah itu membuat ibunya khawatir setiap saat, Manda sangat menyesal harusnya ia menuruti keinginan ibunya untuk tetap tinggal di kampong saja dan meninggalkan suaminya yang sudah dzolim itu.

Akhirnya setelah sebulan penuh ia berfikir, Manda pun memutuskan untuk meminta pisah dari suaminya, namun siapa sangka Farhan malah menuduh Manda yang tidak-tidak, menuduh Manda selingkuh atau memiliki lelaki lain. Farhan hilang akal dan tidak terima.

“Daripada bikin malu karena cerai, mending mati aja kau,” begitulah gerutu Farhan saat itu.

Sebenarnya Manda sudah membicarakan ini kepada kakaknya dan Ayahnya, dia menceritakan hal yang sebenarnya dan mengambil keputusan untuk bercerai. Tentu saja keluarganya mendukung keputusan itu.

Dari sanalah Ayahnya memutuskan untuk menjemput Manda, namun sesampainya di sana keluarga Manda melihat hal yang mengerikan. Ayahnya sontak berteriak dan memukul manusia yang sedang berapi-api mencekik putrinya itu.

Sedangkan kakaknya langsung menolong Manda yang sudah setengah pingsan, melihat putrinya dengan kondisi kritis, Ayah Manda sangat khawatir dan langsung menggotong Manda untuk di bawa ke Rumah Sakit. Sedangkan suaminya yang di tinggal begitu saja merasakan perasaannya yang campur aduk, ia merasa bersalah, khawatir dan menyesal. Namun semua sudah terjadi ia berharap Manda bisa diselamatkan.

Beginilah sifat suaminya ia akan menyesali meminta maaf kepada Manda setelah bersikap kasar kepada isrinya itu, dan itulah yang membuat Manda berkali-kali harus memaafkan dan luluh untuk tetap bertahan.

Keadaan Manda benar-benar kritis, ia hilang kesadaran. Namun dalam alam bawah sadar Manda, ia menangis, ia tidak ingin kembali ke kehidupannya dan membawa beban di keluarganya, ia merasa lelah dan mnyerah. Manda merasa kedinginan merindukan pelukan ibunya.

“Mah, jemput Aku…”  bisiknya…

 

 

 

Getting Info...

About the Author

Gunakan Media Sosial Dengan Benar Agar Bermanfaat :) Follow IG : puttra.id
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.