Beli blog ini silahkan. WhatsApp Atau Klik Ini!
Loading...

Ruginya Manusia Yang Melakukan Pencitraan

Ruginya Manusia Yang Melakukan Pencitraan- Kebaikan adalah salah satu perbuatan manusia yang sangat terpuji, bahkan perbuatan ini sangat dianjurkan di dalam agama. Kebaikan merupakan suatu perbuatan kebaikan kepada sesama makhluk hidup, bisa dengan kebaikan membantu secara materi, financial, ataupun kebaikan kebaikan yang bersifat verbal ataupun non verbal.

Manusia di dasari memiliki hati nurani untuk melakukan kebaikan, tentu saja kebaikan ini berkaitan dengan nilai atau penilaian sesame, jika kita melakukan suatu kebaikan kepada orang lain maka kebaikan itu seperti melahirkan jasa bagi si penerima kebaikan, yang akhirnya menjadi sikap timbal balik antar manusia.

 

Namun, banyak orang-orang yang melakukan kebaikan ini tidak dari hati, atau tidak tulus. Mereka cenderung melakukan kebaikan untuk mendapat respon dari orang lain, atau penilaian baik dari orang lain yang saat ini sering di sebut pencitraan. Pencitraan sendiri bisa diartikan pembentukan persepsi dengan mengedepankan “Citra”.

Pencitraan ini sangat dekat dengan istilah Riya dalam Agama Islam. Riya tergolong sebagai perbuatan penyakit hati. Perbuatan ini tentu saja bisa menghapus amal baik seseorang. Perbuatan ini sangat dibenci  Allah SWT, Allah membenci orang yang berbuat riya serta mengharamkannya. Bisa dikatakan pula riya sebagai syirik kecil, karenanya perlu untuk dijauhi oleh setiap manusia.

Ketahuilah, wahai saudaraku muslim, bahwa semua amalan pasti terjadi dengan niat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

 

“Sesungguhnya semua amalan ini terjadi dengan niat, dan setiap orang mendapatkan apa yang dia niatkan”[5]

Niat dalam hati yang terjadi hanyalah dia sendiri yang mengetahui dan tentu saja Allah yang maha mengetahui.

Manusia yang melakukan Pencitraan adalah akibat kurangnya pemahaman akan tujuan amal serta ibadah yang dilakukan. Riya muncul karena kurangnya iman kepada Allah, hari akhir dan ketidakjujuran kala menjalankan perintah agama.

Orang riya adalah seseorang yang beribadah hanya karena ingin dianggap baik dan hebta, akan tetapi sesungguhnya sangat merugi karena kebaikan-kebaikannya tidak bernilai apapun di hadapan Allah Swt. Sangat disayangkan jika manusia hanya mengejar duniawi yang sementara saja, sedangkan kebaikan yang menurutnya mungkin sedekah malah tidak bernilai sama sekali.

Sifat penyakit hati ini banyak disepelekan oleh orang-orang yang mengejar kuasa, misalnya pada saat Pemilihan Kepala Daerah, atau Pemilihan Presiden. Tidak hanya itu bahkan dik kalangan artis mereka juga membangun citra untuk menaikkan pamornya, selanjutnya aalah orang-orang di sekeliling kita misalnya tetangga atau di lingkungan kita.

Kebaikan harusnya bernilai tulus, bukan untuk mendapat penilaian baik. Sungguh sangat meruginya orang-orang yang mengeluarkan uang banyak hanya untuk mendapatkan Pamor. Di era digital ini manusia seperti berlomba-lomba untuk menebar kebaikan, namun ketulusannya sangat diragukan karena keadaan yang mereka pamerkan.

Keihklasan berasal dari hati, tidak memerlukan penilaian dan membutuhkan ketulusan, agar apa yang kita lakukan menjadi pahala dimata Allah swt.

 

 

 

 

 

Getting Info...

About the Author

Gunakan Media Sosial Dengan Benar Agar Bermanfaat :) Follow IG : puttra.id
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.